Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Di Balik Kemuliaan Bulan Muharram



Oleh : Khalili Khasbullah

Setiap memasuki bulan Muharram—bulan pertama dalam kalender Hijriah—umat Islam di seluruh dunia menyambutnya dengan suka cita dan penuh semangat spiritual. Muharram adalah salah satu dari empat bulan mulia yang disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab, sebagaimana disebut dalam Surat At-Taubah ayat 36.

Bulan Muharram, terutama pada tanggal 10 yang dikenal sebagai Hari Asyura, memiliki berbagai keistimewaan dan peristiwa penting dalam sejarah para nabi. Di balik kemuliaannya, tersimpan banyak pelajaran spiritual yang patut kita renungi:

1. Tobat Nabi Adam a.s. Diterima

Pada hari Asyura, Nabi Adam a.s. bertobat kepada Allah atas kesalahannya karena melanggar larangan di surga. Allah pun menerima tobat beliau, menjadikannya sebagai pelajaran penting tentang ampunan dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang bertobat.

2. Kapal Nabi Nuh a.s. Berlabuh

Di hari Asyura, kapal Nabi Nuh a.s. selamat dan berlabuh di Bukit Zuhdi setelah menghadapi banjir besar yang menenggelamkan seluruh bumi. Ini adalah simbol keselamatan dan pertolongan Allah kepada orang-orang yang beriman.

3. Nabi Ibrahim a.s. Diselamatkan dari Api Namrud

Nabi Ibrahim a.s. yang dilempar ke dalam api oleh Raja Namrud, diselamatkan oleh Allah pada hari Asyura. Api menjadi dingin dan tidak membakar tubuhnya, menunjukkan kekuasaan Allah dalam menolong hamba yang berpegang teguh kepada iman.

4. Nabi Yusuf a.s. Dibebaskan dari Penjara

Nabi Yusuf a.s. dibebaskan dari penjara Mesir setelah bertahun-tahun difitnah dan dizalimi. Hari Asyura menjadi momen pembebasan dan pemuliaan bagi beliau, menegaskan bahwa kebenaran akan selalu menang pada waktunya.

5. Nabi Yunus a.s. Keluar dari Perut Ikan

Setelah dilemparkan ke laut dan ditelan ikan besar, Nabi Yunus a.s. akhirnya keluar dengan selamat pada hari Asyura karena doanya yang tulus dan istighfarnya yang ikhlas. Peristiwa ini menjadi pelajaran tentang pentingnya sabar dan taubat.

6. Nabi Ayyub a.s. Disembuhkan dari Penyakit

Pada hari Asyura, Nabi Ayyub a.s. yang menderita penyakit kulit bertahun-tahun disembuhkan oleh Allah. Ini menunjukkan bahwa kesabaran yang luar biasa akan dibalas dengan nikmat yang luar biasa pula.

7. Nabi Musa a.s. dan Bani Israil Selamat dari Fir’aun

Di hari Asyura, Nabi Musa a.s. dan kaumnya diselamatkan dari kejaran pasukan Fir’aun dengan mukjizat terbelahnya Laut Merah. Ini menjadi simbol kemenangan kebenaran atas kezaliman.

Penutup: Muharram sebagai Momentum Spiritual

Bulan Muharram, khususnya tanggal 10 (Asyura), bukan hanya peringatan sejarah, tetapi juga momentum untuk memperkuat ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mari jadikan bulan ini sebagai waktu untuk introspeksi, memperbanyak amal saleh, serta memperkuat iman dan taqwa.

Semoga momentum 10 Muharram ini menjadi motivasi bagi kita untuk bangkit dalam beribadah dan memperbaiki diri. Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin.


*Ketua PAC GP Ansor Pragaan

Gus Ain
Gus Ain Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad. - Abu Hamid Al Ghazali

Posting Komentar untuk "Di Balik Kemuliaan Bulan Muharram"