Gali Bakat dan Kreatifitas Siswa, Lesbumi NU Pragaan Gelar Kursus Melukis

Pragaan – Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Pragaan terus menunjukkan kiprahnya dalam dunia seni dan budaya. Pada hari Jum'at (15/08/25), Lesbumi NU Pragaan menggelar Kursus Melukis yang diikuti oleh puluhan siswa dari berbagai sekolah dan madrasah di wilayah Pragaan. Kegiatan berlangsung di Lantai 2 Kantor MWC NU Pragaan dengan suasana penuh semangat dan antusiasme dari para peserta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Lesbumi dalam menggali potensi seni rupa serta meningkatkan kreativitas generasi muda, khususnya dalam bidang seni lukis. Dengan mengusung tema "Gali & Asah Bakat Kreatifitasmu di sini", para siswa dan santri diberi ruang untuk berekspresi dan menuangkan ide-ide mereka dalam bentuk karya visual.

Ketua Lesbumi NU Pragaan, Ustadz Moh. Toyu, mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu cara sederhana namun bermakna untuk mendekatkan NU kepada kalangan muda, siswa-siswi, serta santri, sekaligus memberikan ruang untuk menyalurkan bakat dan minat mereka.

“Melalui kursus ini, kami ingin menunjukkan bahwa NU tidak hanya hadir dalam dakwah dan pendidikan formal, tapi juga dalam ruang kreativitas anak muda. Ini cara sederhana mendekatkan NU kepada mereka, serta mengembangkan bakat dan minat santri dalam bidang seni,” ujarnya.

Sementara Ketua MWC NU Pragaan Kiai Hambali berharap agar generasi ini bisa menjadi penerus dari perjuangan para Ulama

"Kalian adalah calon kader muda NU, semoga nanti bisa melanjutkan perjuangan NU melalui Banom yang ada di NU, IPNU, IPPNU, Fatayat, Ansor, Muslimat," lanjutnya

Kursus melukis ini dipandu oleh Ustadz Ibrohim selaku instruktur/pelukis Lesbumi NU Pragaan, yang membagikan ilmu dasar tentang teknik melukis, pengenalan warna, komposisi, hingga praktik membuat lukisan di atas kanvas. Peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi, bahkan beberapa di antaranya sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam mengolah warna dan bentuk.

Kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi agenda rutin Lesbumi, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung kreativitas serta pelestarian seni dan budaya di lingkungan pesantren dan sekolah-sekolah. (Hfz/Ain)