Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kader Ansor Prenduan Ngaji Kitab Risalah Ahlussunah Waljamaah

ANSOR PRAGAAN - Kegiatan Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor (MDSRA) Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda Ansor Desa Prenduan pada Senin (2/12/2022) dikemas dengan kajian kitab Risalah Ahlussunah Waljamaah karya Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari.

Kajian ini dilaksanakan di Masjid Raudlatul Ulum, Lembanah, Ceccek dengan dipandu oleh K. Hafid yang merupakan Ketua MDSRA setempat. Pada kesempatan tersebut, kader Ansor yang hadir menyimak penjelasan tentang bid'ah.

"Syekh Ibnu Abdissalam memagi bid'ah  menjadi lima macam. Yaitu wajib, haram, sunnah, makruh, mubah. Bid'ah yang wajib itu seperti belajar Nahwu, ilmu Gharib Al-Qur'an, dan hal lain yang bisa membantu pemahaman agama," ujar Kiai Hafid.


Adapun yang haram seperti terbentuknya madzhab Qadariyah, Jabbariyah, dan Mujassimah. Bid'ah sunnah dicontohkan dengan pendirian pesantren dan madrasah dan segala hal baik yang belum pernah dilakukan oleh generasi terdahulu.

"Bid'ah yang makruh itu seperti menghiasi masjid secara berlebihan. Sedangkan berjabat tangan setelah shalat, melonggarkan baju, dan menggunakan tasbih itu masuk kategori bid'ah yang mudah," tambahnya.

Dalam sambutannya, Khalili Hasbullah selaku Ketua PR GP Ansor Desa Prenduan dalam sambutannya mengajak para kader untuk terus konsisten dalam berkhidmat di Nahdlatul Ulama melalui badan otonomnya yaitu Gerakan Pemuda Ansor.

"Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang memiliki orientasi untuk mempertahankan ajaran Islam Ahlussunnah Waljamaah. Kita sebagai generasi yang lahir dan hidup di lingkungan Nahdliyyin sudah sepantasnya untuk terus mengabdi tanpa batas," ajaknya

Gus Ain
Gus Ain Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad. - Abu Hamid Al Ghazali

Posting Komentar untuk " Kader Ansor Prenduan Ngaji Kitab Risalah Ahlussunah Waljamaah"