Berantas PKI dan Proses Berdirinya Ansor Pragaan Part I

ANSOR PRAGAAN - Beberapa waktu lalu, Tim Pencari Fakta, sebenarnya bukan badan Intelijen, kami dibentuk untuk menelusuri jejak berdirinya Ansor di Kecamatan Pragaan yang kemudian disebut dengan Pimpinan Anak Cabang. Pada waktu hanya ketua Tim, Yaitu Sahabat Khalilil Hasbullah yang diam-diam mendatangi kediaman  K.H Baihaqi Syafiuddin (di Prenduan). Beliau berhasil mewawancarai K.H Baihaqi Syafiuddin selama kurang lebih satu jam dimana di tengah-tengah berlangsung, ada pengamen datang dan bermusik ria.

menurut penuturan K.H Baihaqi Syafiuddin proses berdirinya Ansor tak terlepas dari situasi nasional yang saat itu berkecamuk yaitu dinamika politik yang erat kaitannya dengan PKI. Ada pensiuan TNI yang mengajak mendirikan perkumpulan, yaitu Bapak Muhammad Hazin. Beliau benar-benar berupaya untuk melahirkan Anak Cabang Ansor Pragaan, namun tak kunjung menemukan orang. suatu hari, K.H Baihaqi Syafiuddin diajak temannya, Haji Amin untuk ikut dalam sebuah pertemuan. Dengan perbincangan santai di jalanan, K.H Baihaqi Syafiuddin tak langsung mengiyakan. Beliau Bilang “Sengko’ ta’ eojang.” Begitu sahutnya.

“Ta’ Arapa, areya lakar nyare oreng, mayu noro’.” Balas H. Amin. cerita Singkat. Pertemuan itu dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Mukri Prenduan. Dalam pertemuan itu, K.H Baihaqi Syafiuddin ditunjuk untuk menjadi koordinator pembentukan pengurus Pimpinan Anak Cabang Ansor Pragaan. Beliaupun mengirimkan surat Izin kepada pihak keamanan yaitu kepolisian Prenduan, namun saat itu, larangan untuk mendirikan perkumpulan cukup represif, artinya kepolisian tidak dengan cepat memberikan izin, baru setelah menemui temannya yang ada di Kepolisian Sumenep, izin untuk mengadakan rapat lanjutan diberikan.

Pada rapat lanjutan tersebut, Kiai Baihaki didaulat untuk memimpin Pimpinan Anak Cabang Pragaan sejak 1966. Di awal wawancara, K.H Baihaqi Syafiuddin menuturkan bahwa Ansor berada di barisan paling depan dalam memberantas PKI. Sejak K.H Baihaqi Syafiuddin ditetapkan jadi Pimpinan Anak Cabang Ansor Pragaan, selebihnya beliau mengupayakan berdirinya ranting-ranting ansor dari Karduluk hingga Kaduara Timur.

Tidak hanya itu, Ansor dari masing-masing ranting berhasil memiliki group drumband bahkan di Prenduan sendiri sampai ada tiga goup drumband, seperti milik PAC Ansor Pragaan, Ranting Prenduan dan sebagainya. Pada waktu itu juga banyak orang-orang kaya yang mau masuk banser (barisan serba guna), hal ini tidak terlepas dari situasi politik nasional pada waktu itu. Kiai Baihaki memimpin Ansor sejak 1966 hingga 1977.